CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sunday, November 23, 2008

Ulasan Blok di Dalam Blog, Part 2

sebelumnya, penulis ingin mengklarifikasi bahwa posting ini adalah lanjutan posting sebelumnya, yang entah kenapa hanya dapat menampung secuil karakter. diharapkan pembaca mendalami posting pertama terlebih dahulu.

lanjut.

ternyata, Monsieur T bukan sedang ingin memamerkan part time job nya sebagai model, bukan juga sedang ingin bercinta bagai lagu, tapi ingin menunjukkan tulisan yang tertera di bundel tersebut.

Bahasa Perancis.

kontan kelas riuh karena awalnya bahasa perancis tidak ada, dan kontan penulis memohon-mohon pada babon N yang memiliki keahlian di bidang tata bahasa perancis untuk memberikan wejangan saat ulangan nanti.

beberapa anggota masih riuh rusuh kisruh misruh terhadap ujian perancis yang mendadak. namun, sebelum terjadi baku hantam, mami S mendatangi gua dan mengumumkan bahwa ulangan perancis akan tetap diadakan.

dan pada hari itulah, penulis baru menyadari kecerdasan babon N yang terpendam.

--
kamis, kami diteror oleh soal-soal dari raden ho oh, batre gendong, dan bu D.

ujian pertama, anabolisme dan katabolisme sel. cara untuk membedakan dua istilah ini sebenarnya mudah.

katabolisme dapat dianalogikan sebagai Khalista, seorang wanita yang menjadi pedoman hidup masyarakat banyak karena kemampuannya yang dapat naik ojek menggunakan rok span. Khalista adalah penghancur segala sesuatu.
sedangkan anabolisme adalah analogi dari seorang utas aksel yang juga pusdok yang bernama serupa. ia dapat membangun semangat teman-temannya untuk mengikuti pelantikan.
khalista merusak, ana membangun. cucok baba.

selama ujian hari tersebut, penulis nyaris tidak bertanya sama sekali kepada orang lain. padahal, dari kejauhan penulis dapat melihat afganista I dengan baba H yang sedang menyamakan jawaban. anehnya, penulis tidak tergoda untuk berbuat serupa.

apakah gerangan yang terjadi?
apa penulis telah menjadi suci kembali?
apa kiamat sudah dekat?
apa gosip pasha ungu mengajukan cerai karena ia selingkuh dengan marshanda itu benar adanya?

--
hari terakhir.
beberapa dari kami sudah dapat menghela napas lega, karena ujian yang tersisa hanyalah kimia dan ppkn.

pelajaran pertama, ppkn, mendapatkan geger dari masyarakat anaxkampung. pasalnya, soal-soal yang diajukan pada kami tidaklah berasal dari sumber yang ia berikan kepada kami.

seketika itu juga kami emosi jiwa, ingin rasanya hati melahap bitmak L yang berpakaian seperti blueberry cheesecake itu.

namun, merasa keberadaan dirinya terancam di dalam goa tersebut, akhirnya ia keluar dan memberikan kesempatan emas pada kami untuk mencari jawaban di buku.

tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada, beberapa anggota yang menyelipkan buku di lokernya mulai membedah buku guna menemukan jawaban dibalik 50 soal yang diajukan. bahkan, kami sempat mengadakan sesi tanya jawab jawaban.

kimia? perihal ini kiranya ditanyakan kepada masing2 anggota anaxkampung, karena penulis yakin setiap insan merasakan sensasi yang berbeda.

--
akhir kata, penulis memohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kata yang salah, dan manakala ada yang kurang berkenan dengan nama panggilan yang dibuat oleh penulis atau memiliki gagasan yang lebih baik, dapat menghubungi penulis secara langsung, lengkap dengan uang pelicin dan okky jelly drink tentunya.

wassalamu alaikum wr. wb.

dengan cinta,

penulis.

Ulasan Blok di Dalam Blog, part 1

assalamu alaikum wr. wb.

dengan mengucap basmalah, posting blog ini resmi ditulis oleh penulis.

masih berkisah tentang mukjizat2 yang terjadi di sebuah suku yang melalui pertapaan singkat selama dua tahun, pada posting ini penulis akan sedikit membeberkan rahasia tentang bagaimana anggota suku anaxkampung mendapatkan angka2 yang tertulis indah pada buku rapotnya.

--
cerita dimulai pada suatu pagi di hari senin wage (untuk kebenaran tanggalan jawa dapat dikonfirmasi dengan oknum N) yang sedikit mendung, pertanda bahwa Mami S (nama disembunyikan) akan membagikan ujian tentang pertapaan yang telah dilewati suku ini selama sebulan ini.

dan benar saja, setelah petir Zeus menyambar tiga kali, mami S memasuki gua tempat kami biasa bertapa demi mencari kesaktian.

dan ujian itupun dibagikan juga.

bagi beberapa anggota suku, ujian hanyalah perkara mudah yang dapat diselesaikan dalam sekejap mata. namun, bagi beberapa anggota yang memiliki kekurangan di bidang integralisasi, termasuk penulis didalamnya, ujian ini merupakan petaka yang mengisyaratkan bahwa akan terjadi remedial secara besar-besaran.

5 menit pertama, penulis membaca poin-poin petunjuk umum ujian. tulisan 'dahulukan menjawab soal-soal yang dianggap mudah' hadir dengan lugas pada pandangan penulis.
10 menit pertama, penulis menyadari tidak ada soal yang mudah. tampak dari jauh anggota suku lain telah menggoreskan penanya pertanda mengerjakan soal.
20 menit pertama, penulis mengeluarkan alat hitung modern bernama kalkulator untuk mencari tahu angka pasti dibalik sin 240, yang menghasilkan larangan untuk memakai kalkulator dari mami S.
30 menit pertama, penulis mulai berguling2 di lantai dengan gaya kepiting mati agar diluluskan oleh mami S.

selain diuji dalam bidang integralisasi, pada hari itu kesaktian kami dalam bidang tata bahasa negeri panda turut diuji. tidak ada sesuatu yang dapat ditarik menjadi topik perbincangan kita pada pagi yang cerah ini (jika pembaca menganggap plagiarisme jawaban merupakan hal yang lazim adanya).

namun, itu baru seberkas cerita dari hari pertama.

--
selasa pagi. hari itu, ketika burung-burung gereja berkicau riang, pepohonan bergoyang ritmis mengikuti hembusan angin pagi, matahari masih mengintip malu dari balik atap, sekumpulan 24 anggota suku anaxkampung telah siap menggebrak dunia pakar gelombang dan bunyi, menggunakan media pensil 2b pinjaman dan contekan tentunya.

berbalutkan seragam putih yang bersih dan abu-abu yang lugas, kami pun menggengam erat pensil pinjaman kami dengan segala kekuatan cinta, agar ujian dapat berlangsung dengan mulus dan pensil tersebut tidak diambil oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab (premis ini tidak memiliki makna tersurat tentang oknum N).

sayang, malang tak dapat ditolak, contekan tak dapat diraih, penulis mengalami kelumpuhan otak ketika menginterpretasikan gelombang berfrekuensi 3 Hz dan memiliki amplitudo 5 cm. saat itulah, rekan sehidup semati penulis, Chay L, melemparkan penghapus hitamnya dengan presisi yang akurat sehingga mengenai ubun-ubun penulis.

seketika itu juga, kelumpuhan otak penulis bereaksi dengan 2 mol oksigen membentuk otak yang lebih lumpuh.

ketika menoleh kebelakang dengan penuh rahasia, penulis mendapati pemandangan bibir chay L yang membuka dan menutup, persis seperti ikan mas milik adik penulis.

bibir nya berisyarat, 'i love you'.

salah,

bibir nya berisyarat 'tiga dong, nyet'.

kontan penulis mengambil kertas kosong dan menuliskan jawaban beserta cara, tak lupa dengan tulisan indah 'num 1 tau nga?' yang disambut dengan gelengan kepala.

ketika penulis hendak kembali fokus ke soal, penulis merasakan ada dua pasang mata yang mengawasi penulis.

babon N dan afganista I rupanya. mereka pun bermotif sama dengan chay L, yaitu mencari bibit-bibit unggul yang mengetahui seluruh jawaban dari ujian ini.

setelah bertukar beberapa nomor jawaban dengan mereka, pandangan penulis jatuh pada nona R yang sedang menilik jawabannya pada kertas jawaban. sambil berbisik 'cung, tujuh doong', penulis menyerahkan kertas kosong kepada nona R.

lima menit kemudian, kertas itu kembali dengan beberapa torehan pena diatasnya.
penulis pun menyunggingkan senyum kemenangan.

selain per-'gelombang dan bunyi'-an, kami juga menghadapi soal tentang kepercayaan masing-masing dan jirigen-jirigen minyak yang menunggu untuk ditabuh dengan irama gaul.

--
rabu, beberapa dari kami, oke, kami menganggap ujian-ujian pada hari tersebut tidaklah terlalu penting, mengingat bahwa tidak ada pelajaran tentang alam dan tata bahasa negeri mode dunia dicoret dari jadwal ujian hari tersebut.

ternyata kami salah duga.

tersebutlah Monsieur T, seorang ahli bahasa perancis yang memiliki kerja sambilan sebagai model iklan sepatu new era. ia mendatangi gua tempat anaxkampung bersemedi sambil membawa bundel berwarna coklat kayu, lalu bertanya pada sekumpulan anggota anaxkampung, termasuk penulis, yang sedang membabat habis buku sejarah.

'ini kelas alam?' tanyanya dengan penuh tanya.

kami semua mengangguk dengan pasti, lalu menolehkan kepala kekiri sejauh 45 derajat, sambil melangkahkan kaki ke depan dan membuka tangan ke samping. lalu, kami menolehkan kepala ke kanan dan berjalan selangkah ke kiri. terjadilah gerakan poco-poco yang abstrak.

kalimat diatas hanyalah guyonan penulis. kami hanya mengangguk, lalu ia memperlihatkan bundel coklat yang dibawanya dengan gaya seperti Agnes Monica yang sedang mempromosikan produk terbaru new era.

--bersambung ke posting kedua--

penulis ; gue lagi nyandu nulis nh heheheh